PKM, SMIPY, PIMNAS (Part 3; End)

by - 2:04 AM

Assalamualaikum!

Pengumuman masuk PIMNAS 31 berbarengan dengan saya mengurus revisi skripsi dan berkas untuk syarat kelulusan. Jadilah, bulan Agustus pause dulu dari segala kegiatan itu dan fokus untuk persiapan. IPB mengadakan banyak latihan dan pembinaan intens untuk persiapan PIMNAS. Kami dibagi menjadi kelas-kelas bidang yang berbeda, dan ditempa kembali supaya dapat maksimal di PIMNAS nanti. Sekelas dengan PKM T dan KC; isinya anak-anak absurd tapi jenius dan selalu kelaparan. Didampingi oleh tim dari PKM Center dan Ditmawa IPB yang sangat kompak dan baiknya engga ketulungan, juga tim bapak ibu Dosen yang sangat tangguh dan totalitas ringgi. 

begadang, begadang

Berkesan banget menurut saya, pembinaan PKM kemarin. Upgrade ilmunya, kebersamaannya, kerjasamanya, solidaritasnya. Capek emang. Kerjaannya scroll laporan akhir dan artikel ilmiah aja terus; atau utak-atik PPT tiada henti. Tapi toh kalau bareng-bareng jadi seru juga. Jadi bisa kenal teman-teman dari berbagai jurusan dan keahlian. Seru seru banget pokoknya. 

Hari PIMNAS 31 pun tiba. Rombongan kami berangkat ke UNY, Yogyakarta. Rangkaian PIMNAS selalu diadakan dengan meriah. Seluruh perwakilan mahasiswa dari segala Universitas di Indonesia berkumpul dan berkompetisi. Hua, jiper. Tapi ya.. semua orang sudah mempersiapkan bukan? Kami hanya perlu fokus dan memberikan semaksimal yang kami bisa. 

Kegiatan berlalu dengan sangat menyenangkan! Plus ada jalan-jalannya juga. LOnya baik-baik, fasilitas oke. Dan bisa melihat berbagai macam inovasi lain dari mahasiswa seluruh Indonesia itu.. Tak ternilai sih. Kesempatan berharganya. Masyaa Allah.

briefing malam, briefing pagi

borobudur!

Pada akhirnya, urusan hasil memang bukan di tangan kami. Setelah usaha dan doa dilakukan dengan maksimal; yang terjadi setelahnya sudah kuasa Yang di Atas. Qadarullah, ternyata kampus lain usahanya lebih keras lagi dari kami. Doanya lebih kuat lagi dari kami. 

Selamat, UGM! Sapu bersih. Sujud di panggung, hua merinding :"

Sedih? Wajar. Introspeksi? Nah ini yang wajib. Belajar dari pengalaman memang adalah salah satu guru yang paling baik. Kami bisa mengambil banyak pelajaran, banyak hal-hal yang bisa dijadikan evaluasi untuk pelaksanaan ke depannya. 

Sesekali butuh tertinggal; untuk tahu seberapa cepat lagi harus berlari. 
Butuh jatuh; untuk mengerti caranya bangun kembali. 

Saya pribadi sangat amat bersyukur diberi kesempatan untuk bisa berpartisipasi di kegiatan ini. Dapat skill baru, pengalaman baru, teman baru. Semua saling membantu untuk memberikan yang terbaik. Tugas kita memang hanya maksimal untuk ikhtiar dan berdoa, kan? Saya pun belajar bahwa semua ini bukan soal menang dan kalah. Naif, ya? Butuh waktu memang. Tapi percayalah; mungkin Allah sedang mengajarkan kita arti dari ikhlas dan selalu bersyukur. 

Setelah selesai tahun keempat ini, maka berakhir sudahlah karir saya di PKM. Rasanya kalau baca lagi PKMGT ketika tingkat satu dulu tuh... hua gak mau baca, gelii wkwk. Ajaib isinya. Ada aja yang lucu ternyata. Mungkin dulu kami belum mengerti. Ilmunya belum sampai situ. Namun lagi-lagi diingatkan kembali; kalau semua hal itu berproses. 

Alhamdulillah, rangkaian kegiatan ini adalah salah satu proses yang saya tempuh, untuk jadi lebih baik. 

Tetap semangat untuk calon kontingen PKM tahun-tahun ke depannya! Ditunggu kontribusinya untuk kampus dan Indonesia!

You May Also Like

0 comments