merusuh pagi buta

bangun di pagi buta. sepi. sendiri.

mengedarkan pandangan. ah, tidur semua ya.



ngantuk....

memutar kepala.

dan menemukan satu buku tulis yang terbuka dengan setengah halaman yang baru terisi, dengan pulpen tanpa tutup di atasnya.

satu detik.

dua detik.

GYAAAHHH ESSAY!!

rasa ngantuk terbirit pergi. langsung merusuh membawa diri secepat mungkin dan menyambar pulpen. berusaha membuka tutup yang ternyata memang tidak ada, mengambil posisi dan mulai menulis.

menulis. nggak berhenti. 

nggak berani lihat jam. mesjid belum bunyi kan? berarti belum subuh.

menulis lagi.

......ah, salah. bangun dari posisi dan membuka tempat pensil. terdiam beberapa detik dan berlari menuju laci
alat tulis. nggak ada salam perpisahan apapun dari tipe ex. dia raib. jahat. padahal masih mau temenan.

......akhirnya berakhir dengan label besar yang dipotong kecil-kecil.

miris? ya, setidaknya lebih elit daripada hanya dicoret.

menulis lagi.

dengan font yang entah bagaimana menjadi lebih besar, dan dengan mode justify --jarak spasi yang melebar dua kali lipat dari biasanya.

nggak apa.

tulis, apapun yang ada di otak. yang lewat. yang ngintip. yang melirik. yang kebetulan melintas. 

dan kemudian tugas selesai dengan kecepatan dua kali lipat dari biasa.

efektifitas waktu, eh?

*nyengir*