tangga; jalan setapak

by - 9:11 PM


00.53

dengan niat mau download persiapan buat PUTIK. tapi mau install java aja 70 hours --internetnya lagi amat sangat tidak baik sekali. dan to do list yang sebenernya banyak yang belum tuntas tapi nggak ada yang bisa dikerjain malam ini.

mungkin tidur.................

tapi --masa beneran gak ada lagi yang bisa dikerjain? T_T

hm.. akhir akhir ini. oh, tepatnya rabu kemarin. tiba-tiba disadarkan (lagi) kalau.. akan menghadapi banyak hal. banyak. harus mulai bisa berpikir cepat dan menghilangkan waktu waktu nganggur-nggak-tahu-mau-ngapain gini.


siap nggak siap, kamu harus siap. belajar untuk siap.
..................................... 

oh ya. mungkin waktu waktu kayak gini bisa disempatkan untuk menulis.

merasa jauh di bawah. nggak, nggak diam. masih memanjat naik. tapi dari kemarin, memang banyak hal yang bikin harus berhenti sejenak di satu tempat. bukan, bukan nggak mau naik. anak tangganya hilang. lepas. atasnya ketinggian. susah digapai. 

hm. sebenernya... bukan hilang. entah ada yang menyembunyikan. orang lain? atau mungkin...... saya sendiri yang ngambil. taruh di belakang punggung dan bertindak seolah nggak tahu anak tangga yang itu ada dimana.

atau sebenarnya anak tangga yang itu transparan. nggak ada yang ngambil --baik orang lain, atau diri sendiri. cuma --nggak kelihatan. seolah-olah nggak ada. jadi harus berhenti dulu. mikir. anak tangganya kemana? tapi mungkin.. salah saya untuk nggak mencoba meraba daerah 'kosong' itu. transparan bukan berarti nggak ada. transparan bukan berarti nggak bisa dipegang, kan. harusnya, kalau kemarin mau mengulurkan tangan sedikit aja untuk meraba 'udara kosong' di atas sana, mungkin sekarang sudah bisa naik lebih tinggi. memanjat lebih tinggi.

tapi pada akhirnya lompat juga. nggak lewat anak tangga 'transparan' yang itu. tapi jinjit. mencoba menggapai anak tangga atasnya lagi, yang kelihatan. dan akhirnya.. yang transparan itu terlewat begitu saja.

ya, gimanapun. sebuah puzzle nggak akan lengkap kalau satu aja kepingannya hilang.

udah terlanjur mikir terlalu jauh ke depan. coba, diam. bentar aja. berhenti melongok-longok tentang apa yang ada di depan sana. tengok ke belakang.

...see?

banyak yang terlangkah. banyak yang terlewat. banyak yang terlalui begitu aja --bahkan kamu sendiri nggak tahu udah lewatin apa.

kalau aja bisa berbalik dan sekedar menghampiri 'potongan' yang terlewat itu. tapi nggak bisa. cuma bisa nengok. lihat. menebak-nebak apa isi dari bagian-bagian kosong itu. pada akhirnya harus tetap berjalan ke depan. 

.....serius. ini mengkhawatirkan.

satu yang bisa dilakukan. tetap jalan ke depan, tapi pelan-pelan. jangan asal lari. jangan asal lewat. teliti setiap bagian yang dilewati. jangan sampai ada yang  miss --atau mungkin sekalinya emang nggak bisa meletakkan 'potongan' yang itu, pastikan punya cara untuk mengisinya dari depan. entah kapan. tapi nggak boleh kosong.

masih jauh...........
jalannya masih panjang. tangganya masih tinggi.

dan waktu nggak akan berhenti.

kontrol diri kamu sendiri.



P.S. 
Sebenarnya ada kabar baik hari ini. kabar yang membuat mimik orang-orang langsung bener-bener lega, sumringah. senang. kekhawatiran yang sempet membayangi seminggu lalu ternyata nggak kejadian. Alhamdulillah. Tapi --masih belum boleh seneng. Roda-roda yang lain masih ada di bawah. nggak boleh lega dulu sebelum nemuin cara biar yang lain itu bisa terangkat kembali.

Yah, tapi bagaimanapun. satu kekhawatiran nggak terwujud :)

ayolah. yang ini bisa. berarti harusnya yang lain juga bisa, kan?

"Masalah yang bisa diselesaikan sekarang, selesaikan sekarang. secepatnya. Ke depan problemnya bakal lebih banyak lagi. Selesaikan selagi bisa, biar nggak numpuk, dan nanti ke depannya bisa fokus ke masalah yang lain." 

You May Also Like

0 comments