Orion

by - 2:59 PM

Fajar tadi, ketika matahari belum sama sekali menggeser kedudukan 'matahari matahari' lain di atas sana.
Tepat setelah teriakan semangat itu (lagi lagi) dikumandangkan. Dihentakkan. Bergaung, membahana.
Duduk. Diam. Sepi.
Kemudian iseng mendongak ke atas.

Disana ada. Berjejer tiga. Dengan dua lainnya mengiringi di masing masing kiri dan kanannya.

Terpaku. Tersenyum. Orion! Tepat di atas kepala kami.

Entah, mungkin hanya satu satunya orang di sana yang merasa segembira itu melihat konstellasi bintang tersebut di atas sana. Kayanya yang lain biasa aja. Lihat ke atas bentar, mengerutkan dahi, (yang mana orion?) Terus langsung nunduk lagi. Nggak tertarik.

Tapi tetap nggak bosan, pada akhirnya, melihat ke atas berkali kali. Bukan pertama kali memang bisa mengenali konstellasi yang itu. Yang membedakan mungkin, sekarang nggak lihat sendirian. Kami berada di bawah naungan langit malam yang sama- dengan makna yang sebenar benarnya. Dihiasi konstellasi yang sama.

Kesempatan seperti ini nggak akan datang dua kali, kan?

Jadi inget sama impian yang waktu itu (sempat) tertanam di hati. Sempat terkubur, memang. Tapi melihat langit malam itu, tiba tiba jadi inget lagi. Dulu pernah bertekad. Waktu itu sempat berjuang.

Dan bulan depan, kesempatan kedua (dan terakhir kalinya) Insya Allah dibuka.

Masih ingin berjuang di sana. Mungkin sekarang benar benar belum siap. Tapi..masih menaruh harapan di sana.

..mungkin sebentar lagi bakal mulai baca baca buku catetan saktinya.

Belajar, belajar.

Oh ya, belajar untuk bisa menjalankan 'amanah' yang satu ini juga....

Nggak akan tahu sebelum mencoba. Nggak akan berhasil sebelum memulai, kan?

Perjuangan sesungguhnya baru akan dimulai, 69. Tetap semangat ya :)

posted from Bloggeroid

You May Also Like

2 comments