DOWN.

by - 6:19 PM



Tadi baru pertama kali X-5 dapet pelajaran BK. ah, baru juga masuk, udah diarahkan untuk 3 tahun ke depan. dijelasin segala tata cara gimana dapet Undangan Nasional (semacam itu, lupa sebutannya) gimana persaingannya, ditunjukin gimana pentingnya jaga nilai mulai dari kelas X biar nanti nggak susah kesananya.

Sebenernya belum punya cita-cita tetap tadinya, cuma pas MOPDB diminta buat nulis cita-cita. pas denger kalo jadi diplomat itu keren ; ke luar negeri, wakilin Indonesia, jalan-jalan, akhirnya tanpa ragu nulis 'DIPLOMAT' sebagai cita-cita. nggak kepikiran ke sananya ; ayolah, masih 3 tahun lagi ini. belajar aja dulu yang bener di SMA. 

Cuma pas diminta buat karangan tentang 'Cita-citaku untuk Bangsaku'........ doeng. saya nggak tahu apa-apa tentang diplomat. searching di internet (saking nggak tahunya ha ha) juga nggak nemu. akhirnya nanya ke Ibu, dikasih garis besarnya, dan akhirnya mengembangkan imajinasi sendiri buat nulis karangan 2 halaman itu.

Tapi semakin nulis, semakin dibuat amazed. oh, gini toh diplomat. hebat. karena karangan itulah saya akhirnya memutuskan untuk bener-bener bercita-cita jadi diplomat. say thanks to MOPDB! \:D/

Kemudian menemukan jurusan Hubungan Internasional di UI. yap. that will be my next destination.


if im a lucky person ;


belajar dengan giat pas kelas X  >>  masuk 10 besar  >>  jurusan IPS pas kelas XI  >>  termasuk 75% orang yang bisa dapet Undangan Nasional  >>  daftar UI - Hubungan Interasional  >>  keterima  >>  kuliah  >> jadi diplomat >>  ke luar negeri  >>  SUKSES.


ya, tapi semua orang tahu, nggak ada hidup yang semulus itu.


Belajar dengan lebih giat? Nyusun prioritas aja nggak bisa. Mau dikemanain Fanfiction, anime. korea, dan Deviantart?

Dengan segala Hilman, Rais dan Prilli bertebaran di kelas, bisa kamu masuk 10 besar?

Gimana kalo nanti hasil psikotes bilang ; diplomat bukan profesi yang cocok buat kamu nanti?

Yakin mau masuk IPS?

Bisa ngadepin segala hapalan-hapalan yang nanti bakal jadi makanan sehari-hari? Bukannya kamu nggak suka -dan paling lemah dalam hal hapal-menghapal?

Inget, kalo Bapak bilang gimanapun caranya kamu harus masuk IPA? 

Tahu kalo diantara kakak kakak kamu nggak ada satupun yang belajar di IPS? Yakin kamu mau jadi yang pertama? Yang nggak tahu apa-apa?

Oh iya, katanya kamu juga mau coba aktif organisasi. Bisa bagi waktu? --Oh iya, keterima OSIS aja belum tentu kan. Hahaha. Punya potensi apa kamu biar mereka bisa ngizinin kamu nerusin perjuangan mereka?

Gimana sama hobi kamu ; nulis, gambar, browsing, musik, baca. Mau kamu tinggalin gitu aja? Yakin bisa? Nggak nyesel kalo tiba-tiba kamu sadar ; semua kemampuan itu udah terkikis dan hilang dari diri kamu?

Yakin bisa masuk UI? Hubungan Internasional?

Kamu tahu kalo ada 5 orang yang secara tidak langsung melarang kamu buat keluar dari Bogor ; keluar dari lingkungan mereka ; IPB?

Gimana caranya yakinin mereka kalo kamu bisa masuk sana? Berpotensi buat keterima? Dan yang paling penting ; bisa jaga diri di sana?

Siap nggak kamu buat nerima kalo memang semua itu gagal? Bayangan HI - UI di depan mata kamu buyar ; dan akhirnya hilang. Nggak ada lagi kesempatan.

Kamu bisa tegar? Kamu bisa menerima dengan ikhlas?

Kamu bisa tetep bikin masa depan kamu ; gimana caranya biar jadi tetap ada jalan terang. Walaupun tanpa gelar Diplomat yang terpasang di diri kamu?

Dan kamu siap menghadapi 'itu' dan 'mereka'? Yang bisa dateng kapan aja, yang bisa menghancurkan benteng yang udah kamu buat susah payah, mengukir lagi apa yang udah jelas-jelas kamu berusaha buat hapus dari kamus hidup kamu. 

Yang bisa membuat semuanya nggak fokus. Buyar. Hancur. Mengingat seberapa nggak berpengalamannya kamu menghadapi kedua hal itu.



Sekali berpikir pesimis, semuanya langsung keluar. bener-bener ngalahin prinsip 'positive thinking' yang udah ditanamkan di otak. uh, nggak baik emang, tapi itu datang dengan sendirinya -nggak tahu gimana caranya nge stop segala pemikiran negatif yang dateng terus. dan dengan segala pertimbangan itu, jujur, saya nggak tahu lagi harus gimana. banyak kemungkinan-kemungkinan buruk yang harus dihadapi ; keputusan sulit yang harus diambil ; hal-hal yang perlu dikorbankan.

Bisakah?

DOWN. To the deepest and darkness.




You May Also Like

0 comments