(un)written dream
hari jumat kemarin NF. cuma bertiga sekelas. dateng jam setengah 6.
belajar tentang mimpi.
sebenernya dari dulu dulu udah pengen banget buat bikin list 100-hal-yang-mau-dicapai kayak punya agni atau teh Tuti. tapi entah kenapa sampai sekarang nggak kesampaian mulu. yah you know lah, 100 mimpi nggak akan bisa dibuat dalam satu kali tulis. dan yang paling susah ya, memulainya. haha.
dan kemarin tiba-tiba diminta untuk menulis mimpi, apa aja, dalam waktu 3 menit. sebanyak banyaknya. tanpa diberi waktu buat mikir, waktunya dimulai. dan, yah, cuma di saat kayak gitu lah bisa menuangkan apapun yang melintas di kepala.
kata orang, jangan kebanyakan mikir. apa yang spontan kamu tulis adalah apa yang tulus, langsung dari hati. mungkin itu sebabnya kenapa susah banget nulis 100 mimpi, jauh lebih mudah ketika 3 menit itu. dan yah, mungkin kalau berhasil menulis yang 100 itu pun, nggak langsung dari hati ya, haha. pasti dipikir dulu. pasti pertimbangan dulu. tapi yakali, emangnya bermimpi butuh pertimbangan? entah kenapa bakal lebih percaya yang 3 menit ini.
tapi satu hal sih yang menarik.
dari 3 menit itu, dari beberapa baris mimpi itu, baik yang jangka pendek sampai yang kayak mengkhayal-gak-akan-kesampean.... ada aja satu yang nggak berani ditulis. haha. padahal kertas itu bukan apa apa. padahal gak akan ada yang lihat. padahal nggak se mustahil beberapa yang lain yang juga ditulis.
nggak, saya juga nggak ngerti.
kenapa? gak tahu. mustahil? terlalu menghayal? takut gak kesampean? .....gak tahu.
yang saya tahu cuma ; saya nggak berhasil untuk mendorong tangan saya untuk menuliskan 2 kata sederhana itu. cuma itu.
hahaha. kenapa sih. i wonder why.
0 comments