Negeri Sakura #8: Hanabi

by - 10:51 AM

Assalamualaikum!

Tanggal 23 Juli kemarin, kami pergi ke Hanabi Festival yang ada di Hiroshima Port. lumayan mendadak karena diberitahunya H-2 (atau mungkin sudah direncanakan tapi belum diinfokan), akhirnya kami pergi jam 11 siang. Rombongan pertama adalah saya-Mba Nur-Reihana (XD) dengan beberapa teman se lab Mba Nur.

Tiba di stasiun, diawali dengan kakak yang sangat excited dengan Pokemon Go yang baru kemarin banget rilis di Jepang. beliau (dan bayinya) jalan sambil nangkepin pokemon. Yak berhubung saya engga pernah ngikutin Pokemon, cuma pernah main di emulator GBA (yang itu juga kerjaannya jalan-jalan-tarung-jalan lagi-tarung entah tujuan akhirnya buat apa), dan apa daya bung intel atom tidak compatible untuk game ini, jadi yah sudah :") cuma kepo-kepo aja liatin Mba Nur main.

siangnya kami pergi dulu ke Hondori. sampai kesitu nemunya book off lagi. yay. semacam kewajiban untuk datang ke book off manapun yang ditemui dan mengecek bagian buku bahasa Inggrisnya. berakhir dengan menemukan Harry Potter 4 - Goblet of Fire dengan harga 108 yen. whew. seharga Onigiri.. dan Mba Nur yang bawa segepok-gepok buku anak-anak.

Sekitar jam 3 sore setelah makan, kami pergi mulai jalan ke Hiroshima Port. persimpangan Hondori saat itu sudah sangat ramai, dan terlihat beberapa remaja Jepang lalu lalang pakai Yukata. lucu, ternyata engga cuma di Hai Miiko yang pergi ke festival pakai Yukata. trem yang penuh banget-banget sampai terpojok ke bagian paling belakang (dan masih sempat-sempatnya ngantuk bahkan ketika posisinya berdiri...).

begitu sampai di Hiroshima Port, ternyata transportasi ke sana memang sudah diatur dari awal untuk mengatasi membludaknya pengunjung. trem-trem yang masuk diarahkan untuk berhenti di beberapa tempat berbeda. begitu juga dengan bis. kemudian orang-orang turun dan berbondong jalan ke daerah pelabuhan. alhamdulillah kami masih sempat dapat tempat di pinggir laut. cuacanya cerah (tadinya penasaran; kalau hujan gimana? namun terjawab dengan teknologi ramalan cuaca Jepang yang sangat sangat akurat sehingga di tanggal yang telah ditentukan ini kemungkinan hujan kecil banget).

yak, ini juga yang saya temukan berbeda. saya sudah 19 tahun hidup di Kota Hujan. yang mana engga bawa payung setiap hari itu sesuatu yang dikatakan janggal. yang sering banget kejadian; ibu di rumah ngingetin bawa payung, eh tapi lupa, di jalan ternyata hujan. yang hujannya bisa deras se-deras-deras-nya + angin + mati lampu. atau hujan rintik-rintik tapi awet 3 hari. 

ternyata di sini, walaupun summer, tetapi tahun ini hujannya lumayan sering. kemarin pas di Sendai beberapa kali harus pindah gedung dalam kondisi hujan. cuacanya pun mirip-mirip Bogor walau hujannya engga pernah sederas itu. ((jadi kangen Bogor huhu)). tapi orang-orang di sini terbiasa mengecek ramalan cuaca. kalau ramalannya engga hujan, ya gausah bawa payung. bahkan sedetail kira-kira jam berapa hujan jam berapa berawan di hari itu. kami yang engga terbiasa pakai ramalan cuaca jadi kagok juga. kalau saya alhamdulillah naluri bawa payung sudah tertanam sejak dini. tapi ada beberapa teman yang akhirnya berakhir hujan-hujanan karena engga kepikiran bawa payung.

oke intermezzo.

balik ke Hanabi. jam 5 sore masih sangat cerah saat itu. bayi sudah asik lihat-lihat. beli kakigori (es serut? es parut?); lucu pisan berasa Chibi Maruko-chan :3


kakigori

singkat cerita, hanabi dimulai jam 8 malam. ketika sempat dikira pas mulai orang-orang akan rushing ke pagar pelabuhan; berdesak-desakan ingin lihat paling dekat, tapi ternyata yang terjadi adalah semua orang duduk tertib di tempatnya. bahkan engga ada yang berdiri! (kalau berdiri mengganggu yang lain, kalau mau berdiri harus di pinggir paling luar). suasana sepi, sama sekali tidak ribut. mungkin terdengar ocehan Yumi yang entah kenapa jadi takut minta pulang haha. mencoba untuk menangkap momen kembang api dengan kamera HP dan ternyata sangat susah bunggg (dan akhirnya menyerah). 


Hanabi

ah ya. sempat teralihkan juga dengan altair dan tarazed yang ada di belakang kembang apinya. hehe. berhubung langitnya sangat cerah. kemudian ada mars, saturnus, dan antares juga di selatan..

sesungguhnya belum kesampaian lihat rasi bintang dari sini:( dari kemarin cuma berakhir lihat bintang-bintang terang tanpa ada rasinya.

kami keluar dari area Hanabi sekitar 5 menit sebelum beres. karena bayangannya; beribu orang akan keluar hanya lewat satu gerbang di waktu yang bersamaan akan bikin pusing (walau ternyata sudah banyak orang juga yang berinisiatif sama). jalan cepat ke arah pemberhentian bus dan trem. dan lagi-lagi dibuat amazed dengan bagaimana para petugas dan polisi mengatur massa yang begini banyak untuk dapat kembali ke Hiroshima City. pagar-pagar sudah dipasang, petugas berjaga hampir di setiap titik. antrian dibuat sekreatif, sepanjang dan semengular mungkin untuk menampung semua orang ini. ada yang diarahkan mengantri trem, mengantri bus, ada jalan untuk warga yang ingin jalan kaki, belok sana, belok sini, dst. dan orang-orang pun sangat patuh mengikuti. bahkan tetap berhenti ketika lampu merah beroperasi walaupun mustahil akan ada kendaraan yang lewat saat itu. 

yak. fenomena lampu lalu lintas. satu lagi yang berbeda. di sini hampir seluruh perempatan (bahkan yang kecil cuma 5 langkah sampai sekalipun) dibuat lampu merah. selalu ada untuk pejalan kaki dan pengguna kendaraan bermotor. kadang di satu jalan utama yang panjang bisa terdapat belasan lampu merah di setiap perempatan kecil penghubung blok-blok di situ. dan kondisinya, sekecil apapun tempat penyebrangan, sesepi apapun, selama lampu merah beroperasi, mereka akan menunggu. walau keknya gakan ada yang nyebrang. gakan ada mobil yang lewat. awalnya sempat kagok juga wkwk jadi takut salah nyebrang. ga berani nyebrang kalo gada zebra cross (bahkan di lingkungan kampus sekalipun!). 

akhirnya sampai rumah jam 11 malam. dengan Yumi yang entah kenapa masih hiperaktif aja haha emang toddler. alhamdulillah Hanabi Festival pertama selesai sudah :)


teteh Yumi belum datang. dedeana xD

You May Also Like

0 comments